Bagaimana mungkin orang yang rajin
Sholat. Bukan cuma sholat Wajib dan sholat sunat rawatib. Tapi juga
sholat Duha, Sholat Tahajjud, Sholat Safar, dsb. Rajin puasa. Bukan cuma
Ramadhan, tapi Syawal, puasa tengah bulan, Senin-Kamis, bahkan Puasa
Daud (sehari puasa sehari buka). Kemudian rajin bayar zakat dan sedekah.
Tapi di hari kiamat, ternyata pahalanya
diambil Allah dan diberikan kepada orang2 yang dia zalimi. Orang2 yang
dia katai. Orang2 yang dia hina. Dia pukul. Bahkan bunuh.
Saat pahalanya habis dan dosanya masih
banyak karena dia menghina orang setiap hari. Memfitnah orang setiap
hari, dsb, maka dosa orang2 yang dia zalimi ditimpakan ke dia.
Akhirnya meski amal ibadahnya banyak, bukannya masuk surga, malah masuk neraka. Mudah2an kita terhindar dari hal seperti itu.
أتَدْرُونَ ما المُفْلِسُ ؟ قالوا : المفْلسُ فينا من لا درهم له ولا متاع. قال : إن المفْلسَ مَنْ يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ، ويأتي قد شَتَمَ هذا ، وقذفَ هذا ، وأكل مال هذا ، وسفك دم هذا ، وضرب هذا ، فيُعطَى هذا من حسناته ، وهذا من حسناته ، فإن فَنيَتْ حَسَناتُهُ قبل أن يُقْضى ما عليه ، أُخِذَ من خطايهم فطُرِحَتْ عليه ، ثم يُطْرَحُ في النار
Tahukah kamu siapa orang yang
bangkrut? Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.”
Nabi Saw lalu berkata, ” Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku
ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa,
shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh
orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia
menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan
orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum
selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa
orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia
dihempaskan ke api neraka.” (HR. Muslim)
Alangkah baiknya orang-orang
yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi
(membicarakan) aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)
Jangankan menzalimi orang. Sekedar
ghibah/membicarakan aib/keburukan orang saja meski benar, dosanya
seperti memakan mayat saudaranya sendiri:
“Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 12]
Di satu hadits seorang sahabat berkata, “Tapi ini benar ya Rasul”
Kata Nabi, “Kalau benar, itu namanya Ghibah/Menggunjing. Kalau tidak benar, namanya FITNAH. Dosanya lebih besar lagi”.
Jangankan Ghibah atau ngomongin orang. Sekedar Zhon/Menduga saja sudah dosa:
Berhati-hatilah terhadap buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh. (HR. Bukhari)
Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan kejam. (HR. Bukhari)
Sesungguhnya
Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci orang
yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)
Barangsiapa
mengintai-ngintai (menyelidiki) keburukan saudaranya semuslim maka
Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai
keburukannya oleh Allah maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya)
walaupun dia melakukan itu di dalam rumahnya. (HR. Ahmad)
Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang maka kamu telah merusak mereka atau hampir merusak mereka. (HR. Ahmad)
Kelak
akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit
sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan.
Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta.
Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan
saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman
(melampaui batas). (HR. Al Hakim)
“Kebanyakan hal yang memasukkan
manusia ke dalam surga adalah taqwa kepada Allah dan ahlak yang baik,
dan kebanyakan hal yang memasukkan manusia ke dalam neraka adalah mulut
dan kemaluan”. [HR Tirmidzi].
“Orang yang menutupi aib orang lain di dunia, niscaya Allah akan menutup aibnya kelak di hari kiamat.” [HR Muslim].
Rasulullah SAW bersabda: “Sibuk
mencari keburukan atau aib orang lain adalah salah satu dari 6 perkara
yang bisa merusak amal kebaikan, 5 perkara lainnya adalah keras hati,
terlalu cinta dunia, sedikit mempunyai rasa malu, panjang khayalan dan
kedzaliman yang tidak pernah berhenti”. [HR Ad-Dailami].
“Dan janganlah kamu ikuti setiap
orang yang mudah bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, serta
penyebar fitnah”. [Al Qalam (68): 10-11].
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka menghambur fitnah. [HR Hudzaifah].
Jadi ada baiknya kita tidak terlalu
mengurusi amal ibadah orang lain. Tapi fokus pada diri kita. Dakwah
dilakukan dengan cara yang baik dan hikmah. Jangan sampai lidah kita
penuh dengan berbagai kata keji saat berdakwah.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar