Namanya
masyhur di kalangan sahabat Rasulullah Saw dan generasi selepasnya.
Dialah sosok yang disebut oleh Nabi sebagai orang yang paling bagus
bacaan dan pemahamanya terhadap al-Qur’an yang mulia.
Rasulullah Saw menegaskan itu dalam salah satu sabdanya,
“Barang siapa cinta membaca al-Qur’an sesuai yang diturunkan,
hendaklah ia membacanya sesuai bacaan putranya Ummu Abad.” Hadits yang
mulia ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan
al-Hakim.
Dijelaskan
oleh Sufyan ats-Tsauri dan Ibnu Rajab al-Hanbali, bahwa sosok pecinta
dan ahlul qur’an ini lebih menyukai membaca al-Qur’an ketimbang puasa
sunnah. Di sinilah terletak sebuah kemudahan, bahwa kita diberikan
banyak pilihan amalan sunnah, dan bisa dilakukan sesuai dengan tingkat
kemampuan terbaik yang dimiliki. Beliau mengatakan, “Puasa mencegahku
dari membaca al-Qur’an, padahal membacanya lebih aku senangi.”
Suatu
hari, Rasulullah Saw meminta tolong kepada sahabatnya ini untuk
mengambil batang siwak dari pohonnya. Saat memanjat itu, betisnya
terihat. Demi melihat ukuran betisnya yang kecil itu, orang-orang pun
menertawakannya.
Maka,
Nabi Saw langsung menegur seraya mengatakan, “Apa yang membuat kalian
tertawa?” Belum dijawab dan orang-orang gugup mendapat pertanyaan dari
Rasulullah Saw, beliau melanjutkan tegurannya, “Apakah karena betisnya
yang kecil?” Lagi, tak ada yang berani menjawab pertanyaan itu.
Kemudian
Nabi Saw menyampaikan sabdanya, “Demi Zat yang jiwaku berada dalam
genggaman-Nya, sesungguhnya kedua (betis)nya lebih berat dari Gunung
Uhud dalam timbangan amal.”
Riwayat
yang disampaikan dari Zur bin Hubaisy ini dikuatkan dengan riwayat
dari Ali bin Abi Thalib. Ketika itu Rasulullah Saw menyuruh sahabatnya
ini untuk memanjat pohon guna mengambil sesuatu. Saat terlihat
betisnya, orang-orang yang hadir pun tertawa karena saking kecilnya
betis sahabat tersebut.
Melihat
pemandangan tak layak itu, Nabi Saw bertanya, “Apa yang membuat kalian
tertawa?” Lanjut Nabi Saw menegaskan, “Kaki Abdullah ini, sungguh
lebih berat dalam timbangan amal daripada Gunung Uhud.”
Beliau
yang betisnya lebih berat dari Gunung Uhud dalam mizan itu adalah
Abdullah bin Mas’ud. Semoga Allah Ta’ala meridhainya. Beliau adalah
sosok yang memanfaatkan hidupnya untuk dakwah dan menjadi yang terdepan
dalam mempelajari al-Qur’an, tafsir dan pelaksanaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Hendaknya
kita bertanya pada diri, “Jika betisnya saja seberat itu, bagaimana
dengan anggota tubuh yang lainnya?” Lantas, “Seberapa beratkah
timbangan tubuh yang penuh dosa ini dalam Mizan kelak?
Jumat, 06 Maret 2015
Nurdin Alfaiz
→
Kisah Sahabat Nabi
→ Kisah Sahabat Nabi : "Betis yang Lebih Berat dari Gunung Uhud".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar